WHAT'S NEW?
Loading...

Dengar,Jawab Dan Laksanakan Panggilan Adzan,JIKA TIDAK HIDUPMU AKAN KACAU


Bismillah Alhamdulillah
Allohummasholli'alamuhammadwa'alaalisayyidina muhammad.

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Sahabat yang dimuliakan ALLOH SWT,pada kesempatan 54 saya akan belajar mengenai
Adzan, Bukan Hanya Sebuah Panggilan Shalat Jamaah,kita mungkin selalu mendengar adzan dan menjawabnya,tapi apa kita mendatanginya,yaqin banyak tidaknya,memang seperti itu hal yang wajar namun itu tidak seharusnya di biasakan.

Dan cara mengatasinya dengan kita mengetahui dan memahaminya terlebih dahulu,insyaalloh semoga kita bisa lebih tau mana yang seharusnya dilakukan dan ditinggalkan saa adzan.




Adzan yang dikumandangkan yang berfungsi sebagai pertanda masuknya waktu shalat bagi umat Islam bukanlah suatu hal yang baru. Tidak baru dirumuskan ketika kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 M, tidak pula ketika kerajaan-kerajaan Islam berkembang di Nusantara yang sedikit lebih dulu dari tahun kemerdekaan. Akan tetapi, hal tersebut sudah ada dan menjadi bagian dari Islam sejak tahun pertama Hijriyah.

Di dalam Islam, adzan merupakan syiar yang agung. Mendapatkan keutamaan besar bagi yang mengumandangkannya dan pahala bagi yang menyegerakan penyambutannya. Bagi yang menjawab setiap kalimat adzan yang dikumandangkan muadzin juga akan menjadi sebab penghapusan dosa orang tersebut.

Sebuah fakta yang Allah tampakkan agar manusia merenungi, bahwa kumandang adzan senantiasa bertalu berkesinambungan tanpa jeda dari seluruh jagat raya. Di belahan bumi dari satu bagian memang mungkin tak lagi terdengar kumandangnya, sebab belum tiba waktu shalat di sana. Tapi percaya atau tidak, kalau di belahan bumi dari bagian yang lain tetap ada yang mengumandangkannya. Hal ini berlaku hingga berakhirnya umur dunia.

Keagungan syiar adzan di dalam Islam adalah sebuah realitas yang tidak bisa begitu saja digugat. Allah sudah mengukuhkannya melalui kebenaran-kebanaran yang dibawa oleh utusan-Nya. Dan sebagian lagi Dia tampakkan dengan kekuatan magic yang hanya dapat dirasakan oleh mereka yang dikarunia rahmat di dalam hatinya. Baik orang itu muslim atau non-muslim.

Namun di zaman ini, keironisan terjadi. Zaman di mana orang-orangnya tidak peka lagi terhadap sesuatu yang sudah diagungkan selama berabad-abad. Mereka yang membenci, menjadikan adzan sebagai sarana untuk merusak dan memicu pertikaian. Sedangkan yang selama ini meyakini bahwa adzan merupakan syiar dan simbol agamanya sama sekali tidak bergeming dengan gugatan yang ada.

Tidakkah mereka merasa terpanggil dengan adzan tersebut? Bukan hanya sebagai panggilan agar manusia berkumpul untuk kemudian melaksanakan shalat berjamaah, tapi lebih dari itu. Sungguh mengagumkan apabila orang Islam merasa terpanggil atau menjadikan adzan sebagai panggilan agar mereka berkumpul untuk kemudian bersatu dalam melawan gugatan terhadap adzan itu sendiri. Menciptakan kesadaran pada diri masing-masing dengan analogi seorang pemilik rumah akan marah pada orang yang masuk ke rumahnya kemudian mengobrak-abrik apa saja yang ada di dalamnya.

Maka, tidak berlebihan bila Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Tengku Zulkarnaen berani mengangkat suara dengan kalimat, “Kalau adzan dilarang kita lebih baik bacok-bacokan saja, perang. Saya (yang) memimpin perangnya, kalau dilarang adzan pakai pengeras suara itu.”

Setidaknya, beliau sudah memberi contoh dan mengajarkan kepada umat Islam untuk bagaimana seharusnya mereka menyikapi perihal adzan yang digugat di daerah Tanjung Balai, Sumatera Utara. Sebuah cermin kecemburuan dari seorang hamba bila mana Allah, rasul dan agama-Nya dijadikan bahan permainan. Juga cermin rasa takut bila besok, di akhirat kelak, mereka dihujat oleh Rabb-nya atas kepedulian mereka pada Islam dan apa berkaitan dengannya, sangat-sangat kecil.

Memulai kepedulian dari diri kita adalah kemuliaan. Menghadirkan sifat tegas adalah hardikan, bagi mereka yang mengira bahwa Islam adalah agama yang lembek dan tidak memiliki kekuatan ketika direndahkan. Mengambil peran untuk kemuliaannya adalah keniscayaan. Sebab, apa pun peran yang dikontribusikan oleh kaum muslimin tidak akan ada yang sia-sia. Bila memang tidak terlihat di mata manusia, ketahuilah, tidak ada peran kebaikan kaum muslimin yang luput dari pengetahuan Allah Azza wa jalla. Wallahu a’lam.

Subhanalloh sahabat,kenapa kia sering melalaikan panggilan solat dan lebih mementingkan pekerjaan kita,,,renungkanlah,bertobat dan perbaikilah.

Mungkin itu yang dapat kita pelajari hari ini,kalau ada kata atau tulisan yang salah maupun tidak benar saya SOHIBY mengucapkan banyak minta maaf,jika ada sesuatu yang tidak berkenan dihati silakan komen agar saya tahu kesalahan saya.


Terimakasih,semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk selalu dapat belajar bersama saya LIKE FOLLOW DAN SHARE!!!

WASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.

Contoh lafadz adzan oleh saya sendiri,bisa lihat 
di SINI 

0 comments:

Post a Comment